Faya memandang takjub bangunan restoran megah yang baru pertama kali dikunjunginya.
"Bagus....ini nih yang aku suka...!"
"Sudah, jangan kampungan gitu, cepat cari tempat duduk, aku pesan makanan dulu", Meisya segera menggandeng tangan Faya.
****
Faya bergegas mencari bangku kosong yang nyaman, sambil menunggu Meisya yang tengah memesan makanan di lobi depan. Tak begitu lama Meisyapun menghampiri Faya.
"Aku pesankan makanan spesial untukmu. Pasti kamu suka, lima belas menit lagi pramusaji akan kemari."
Faya hanya mengangguk, tanpa kata. Hanya senyum merekah yang ia tunjukkan.
****
"Silahkan!" Pramusaji itu mengantarkan makanan pesanan Meisya tepat lima belas menit setelah pesan.
"Right....memang mantap." Restoran semegah ini, pasti pelayanannya sudah profesional. Tak salah bila pengunjungnya makin bejibun.
"Wow...banyak banget pesananmu Mey....!"
"Sudah, jangan norak, makan aja yang ada di meja."
Lama Faya menatap hidangan di hadapannya. Ada rasa takjub yang menyelinap didadanya. Jarang-jarang ia bisa menikmati hidangan semewah ini.
"Yuk ah, jangan lama menatapnya, ntar basi lho....."
"Hehehe.......aku sedang membayangkan kita ini seperti orang kaya...."
"Emang, kita kaya hari ini.....yang jelas kaya orang...hahahaha........."
"SEANDAINYA kita kaya, pasti makan enak terus kali ya...."
Tiba-tiba..........
"Braaakkkk......"
Secepat kilat peristiwa itu terjadi, dan tiba-tiba pula Faya sudah terjatuh dari kursinya. Meisyapun ikut terkejut. Semua mata tertuju pada Faya. Tak ada yang bisa ditutupi, Faya mendadak menyembulkan rona merah dipipinya.
"Hemm...aku tahu, pasti kamu sedang membayangkan yang bukan-bukan nih......."
Spontan Faya menggumam....
"Tuhan Semoga peristiwa ini adalah awal yang baik........."